kkal.net – Banyak orang masih percaya hal-hal soal kesehatan gigi yang ternyata gak sepenuhnya benar. Mulai dari cara menyikat gigi, makanan yang katanya bisa bersihin gigi, sampai mitos soal cabut gigi bikin buta. Mitos kayak gini bisa bikin kita salah langkah dan justru merusak kesehatan gigi sendiri.
Biar kamu gak terus-terusan termakan informasi yang gak jelas sumbernya, yuk bongkar bareng 10 mitos paling umum tentang kesehatan gigi. Siapa tahu, salah satunya udah kamu percaya selama bertahun-tahun!
1. Menyikat Gigi Keras-Keras Bikin Gigi Lebih Bersih
Faktanya: Sikat gigi terlalu keras justru bisa merusak enamel (lapisan pelindung gigi) dan membuat gusi terkikis. Menyikat gigi harus dengan tekanan ringan dan gerakan memutar, bukan digosok bolak-balik kayak nyikat wajan.
Lebih baik fokus pada teknik dan durasi menyikat, bukan tekanan. Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan luangkan waktu minimal dua menit.
2. Gigi Putih = Gigi Sehat
Faktanya: Warna putih gak selalu jadi tanda bahwa gigi kamu benar-benar sehat. Beberapa orang punya warna gigi alami yang agak kekuningan, tapi tetap kuat dan bersih dari karies.
Gigi yang terlalu putih bisa jadi hasil dari bleaching atau penggunaan produk pemutih. Yang penting itu gak ada lubang, plak, dan gusi kamu gak gampang berdarah.
3. Sikat Gigi Setelah Makan Itu Selalu Baik
Faktanya: Menyikat gigi langsung setelah makan, apalagi habis makan yang asam seperti jeruk atau tomat, justru bisa mempercepat kerusakan enamel. Enamel jadi lebih lunak setelah makan dan butuh waktu untuk netral kembali.
Tunggu setidaknya 30 menit sebelum menyikat gigi setelah makan. Kalau gak sempat, cukup berkumur dengan air putih dulu.
4. Semakin Sering Sikat Gigi, Semakin Baik
Faktanya: Sikat gigi terlalu sering (lebih dari 3 kali sehari) bisa bikin enamel gigi terkikis dan gusi jadi iritasi. Idealnya, cukup dua kali sehari: pagi dan malam sebelum tidur.
Kalau kamu habis makan siang, cukup bilas mulut atau gunakan dental floss untuk bersihkan sisa makanan tanpa harus menyikat gigi lagi.
5. Gula Adalah Satu-Satunya Penyebab Gigi Berlubang
Faktanya: Gula memang pemicu utama, tapi bukan satu-satunya penyebab. Karbohidrat seperti nasi, roti, atau biskuit juga bisa berubah jadi asam oleh bakteri dan merusak gigi.
Yang bikin lubang bukan gulanya, tapi asam hasil dari fermentasi makanan oleh bakteri. Jadi, makanan apa pun yang nyangkut dan lama di gigi bisa menyebabkan gigi berlubang.
6. Kalau Gak Sakit, Berarti Gigi Gak Bermasalah
Faktanya: Banyak masalah gigi dan gusi gak langsung terasa sakit di awal. Gigi bisa aja berlubang tanpa kamu sadari, atau gusi mulai bengkak tanpa rasa nyeri.
Makanya, penting buat rutin periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, meskipun kamu ngerasa gak ada keluhan. Deteksi dini selalu lebih mudah ditangani.
7. Cabut Gigi Bikin Buta
Faktanya: Ini mitos yang udah lama banget beredar, terutama kalau gigi atas yang dicabut. Nyatanya, gak ada hubungan langsung antara saraf mata dan saraf gigi yang bikin orang bisa buta gara-gara cabut gigi.
Proses cabut gigi aman asal dilakukan oleh dokter gigi profesional dengan prosedur yang benar. Jadi, gak perlu takut berlebihan.
8. Pasta Gigi Mahal Pasti Lebih Bagus
Faktanya: Harga pasta gigi gak menjamin kualitasnya lebih baik. Yang penting itu kandungan utamanya seperti fluoride, bukan aromanya atau seberapa mahal kemasannya.
Pilih pasta gigi sesuai kebutuhan kamu—apakah untuk gigi sensitif, mencegah karang, atau masalah gusi. Pastikan juga udah terdaftar di BPOM atau punya rekomendasi dari asosiasi kedokteran gigi.
9. Obat Kumur Bisa Gantikan Sikat Gigi
Faktanya: Obat kumur itu cuma pelengkap, bukan pengganti. Meskipun bikin mulut segar, dia gak bisa membersihkan plak atau sisa makanan di sela gigi seefektif menyikat gigi.
Kamu tetap wajib sikat gigi dan flossing setiap hari. Obat kumur bisa digunakan setelahnya untuk efek antibakteri tambahan.
10. Anak Kecil Gak Perlu Periksa Gigi, Toh Gigi Susu Akan Tanggal Juga
Faktanya: Justru gigi susu penting banget buat dijaga karena bisa memengaruhi pertumbuhan gigi permanen. Kalau gigi susu rusak terlalu cepat, gigi tetap bisa tumbuh miring atau berdesakan.
Bawa anak periksa ke dokter gigi sejak usia 1 tahun atau saat gigi pertama muncul. Ini juga bantu anak terbiasa dengan suasana klinik dan gak takut saat kontrol.